Menjadi Donatur Kemanusiaan yang Peka


Masalah kemanusiaan di negeri ini tak pernah selesai, mulai dari kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat yang masih jauh dari layak. Belum masalah bencana alam yang terus saja terjadi. Indonesia negeri bencana, begitulah ibaratnya. Tak dapat dipungkiri bahwa negeri ini memang berada dalam risiko bencana.


Setiap tahunnya, bencana alam yang berubah menjadi tragedi tak luput menyapa. Memberikan peringatan nyata bagi segenap masyarakat Indonesia. Bencana memang membawa duka, bencana menyongsong kesulitan, bencana menghamparkan kesedihan hingga ke seluruh pelosok negeri. Namun tak selamanya bencana adalah keburukan. Dibalik bencana pasti ada hikmah dan pelajaran.

Puji Syukur, masyarakat negeri ini nampaknya tak lagi pesimis dalam menyikapi bencana dan kesulitan. Beragam optimisme kemanusiaan kini tengah menjadi trending topic yang gencar dipromosikan dimana-mana. Kolaborasi kemanusiaan bukan lagi menjadi sesuatu yang sulit dicapai. Kini, masyarakat Indonesia makin percaya diri membuktikan pada dunia bahwa Indonesia tetap optimis mampu merangkai sel-sel kemanusiaan jadi satu kekuatan positif.

Kepedulian dari hati nurani setiap manusia memang menjadi penolong utama, t5ak ada yang bisa diharapkan selain kepedulian untuk membantu korban bencana, kemiskinan masyarakat dan juga masalah kekurangan makan. 

Kebaikan yang dilakukan setiap manusia sejatinya adalah tabungan, tabungan akan dibalas banyak oleh Tuhan baik saat di dunia dan juga di akhirat.

Mari bersama membuka dan melihat kembali ke dalam hati, sejauh mana niatan dan tindakan kemanusiaan yang kita gulirkan mampu menghapus duka mereka? Cobalah untuk untuk lebih peka dan solutif dalam mengusahakan empati dan simpati yang terbaik.