Keadaan Aleppo Suriah saat ini (April 2016) sangat mencekam akibat bombardir brutal rezim Assad yang dibantu Rusia dengan berdalih menghentikan pasukan pemberontak. Serangan yang sangat keji karena menyasar fasilitas umum yaitu rumah sakit. Jiwa-jiwa kemanusiaan seluruh dunia mengecam dan berusaha memberikan pertolongan.
Sampai dengan hari ini, sudah lebih dari 10 hari serangan berdarah rezim pimpinan Bashar al Assad menggempur warga sipilnya sendiri di Provinsi Aleppo. Serangan fatal jet tempur Russia di pagi buta ini pun telah menjadi satu dari sekian banyak kejahatan kemanusiaan paling keji yang dilakukan oleh Assad terhadap negerinya sendiri.
Menargetkan serangan pada fasilitas publik adalah kejahatan perang paling sadis. Kabar terakhir yang dikutip dari sumber Al Jazeera, Syrian Observatory for Human Rights, dalam 10 hari terakhir serangan di Aleppo sudah membunuh sedikitnya 253 warga sipil. 49 jiwa di antaranya adalah anak kecil. Mereka, anak-anak Aleppo kebanyakan tewas karena percikan bom barrel rezim Assad yang tega menembus tubuh mungil tak bersalah. Tak sedikit pula tubuh kecil yang terjebak dalam darurat perang itu tewas karena tertimbun reruntuhan bangunan, imbas dari ledakan bom jet tempur Assad.
Dari Al Jazeera, sampai hari ini pasukan militer pemerintah Assad sudah menjatuhkan bom barrel di banyak lokasi sekaligus di Aleppo. Meliputi kawasan Hritan, Kafr Dael, Bab al-Haded dan Kastelo. Media lokal di Suriah yang pro terhadap pemerintahan Assad mengatakan, serangan di Aleppo selama 10 hari terakhir dilakukan untuk memotong jalur distribusi pemberontak sipil yang berada di dekat perbatasan Turki.
Bantuan kemanusiaan dari berbagai negara termasuk kami dari Indonesia (Aksi Cepat Tanggap) terus berusaha membantu meringankan beban korban di Aleppo dan para pengungsi di perbatasan yang belum tahu kapan mereka bisa menjalani hidup dengan tenang. Bahkan mereka untuk mendapatkan makanan saja sangat sulit, apalagi bantuan makanan yang dikirimkan sering mengalami kesulitan masuk di berbagai wilayah. Sampai saat ini para pejuang kemanusiaan tak pernah menyerah untuk terus mengulurkan bantuan untuk saudara di Suriah yang mereka sangat menderita.